Mading Espansa Edisi 26 Januari 2023
SMP NEGERI 1 PEDAN SABET JUARA 1 FUTSAL
PIALA DANDIM CUP V KABUPATEN KLATEN
Tautan youtube :
Final Dandim Cup V Espansa vs SMP Jatinom 1 (babak 1)
Final Dandim cup V espansa vs SMP Jatinom 1 (babak 2)
Team futsal Espansa di bawah bimbingan dan pelatihan Bp. Sunartono,S.Pd dan Bp. Teguh Nardi Widodo,S.Pd setelah berhasil mengalahkan team Espero , dan masuk semi final berhasil mengalahkan team futsal dari SMP Negeri 1 Ngawen di GOR Gelar Sena Klaten Pada Hari Jum''at 20 Januari 2023. Memperebutkan Piala Dandim. Team Futsal Espansa akan di perkuat oleh : MUH AKBAR RIZKY (9C), PAZHA ANDREANTO. (9F), DELVINO SAHARA PANGARIBUAN. (9C), AHMAD FAUZAN. (9C), FACHRY MUHAMMAD HASAN. (9G), PRIYAN NUR AHMAD. (9F), RENDI BUDI KUSUMA. (9G), MARDIYANSYAH SAPTO SAPUTRO. (9E), DAFA ALMER DZAKY. (8F), Aditya 9A, Muh. Airil 8B.
Setelah berhasil mengalahkan team futsal dari SMP Negeri 1 Ngawen di semi final maka team futsal espansa masuk final melawan team bebuyutan dari Team futsal SMP Negeri 1 Jatinom. Team futsal jatinom 1 pada babak penyesian telah mengalahkan team futsal espansa dengan scor 4:2.
Pengalaman kekalahan espansa merupakan cambuk untuk mencari titik kelemahan kegagalan espansa, yang kemudian bisa di kaji bagaimana bisa mengalahkan team fulsal dari SMP Negeri 1 Jatinom. Berbagai strategi pembinaan dan pelatihan dari pelatih futsasl espanssa Bp. Sunartono,S.Pd Dan Bp. Teguh Nardi Widodo,S.Pd telah di upayakan.
Team futsal espansa sangat mengandalkan pemain terbaik belakang yang diperkuat oleh FACHRY MUHAMMAD HASAN, dan DELVINO SAHARA PANGARIBUAN Pemain depan diperkuat oleh PRIYAN NUR AHMAD dan AHMAD FAUZAN. Serta penjaga gawang MUH AKBAR RIZKY ..Gool pertama berhasil memecah suasana ketegangan lewat tendangan langsung oleh Ahmad Fauzan berhasil membobol gawang SMP Negeri 1 Jatinom dengan scor 1:0. Kemudian gool ke 2 berhasil membobol gawang SMP N 1 Jatinom berkat lemparan keras oleh kiper Muh. Akbar Rizky. Kini scor menjadi 2:0 untuk team futsasl espansa . Pada babak ke dua team futsal espansa kembali berhasil membobol gawang lawan berkat tendangan bergaya Ahmad Fauzan. Dan peluit panjang berbunyi dari wasit pertanda permainan telah selesai dengan scor akhir 3:0 untuk team Basket Espansa.
Penyerahan piala Dandim Cup V Futsal Kabupaten Klaten 2023
Futsal
Walaupun termasuk olahraga yang baru di Indonesia, futsal sangat digemari baik oleh kalangan muda maupun orang tua. Sekarang ini, bukan hanya kaum adam yang menggemari olahraga futsal, namun banyak kaum hawa yang juga memainkannya. Tidak perlu lapangan yang luas, kamu sudah bisa bermain futsal.
Awal Mula Futsal
Futsal Dan Sepak Bola
Futsal Masuk ke Indonesia
Siapa yang Membawa Futsal Ke Indonesia?
Bapak Futsal Indonesia
Federasi Futsal Indonesia
Liga Futsal Profesional Indonesia
Tim Nasional Futsal Indonesia
Rangking Indonesia
Kabar Terbaru Futsal Indonesia
Klik disini untuk kembali ke hal. utama mading Espansa
LDK ( Latihan Dasar Kepemimpinan ) KEPRAMUKAAN
SMP NEGERI 1 PEDAN TH. 2023
Kepramukaan merupakan wadah proses pendidikan nonformal dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang berkualitas , berpendidikan serta berjiwa petualang dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Visi dan misi
visi :
Membangun dan menciptakan generasi yang berkualitas , berpendidikan, bertanggung jawab, serta berjiwa kepemimpinan yang berlandaskan Pancasila , Tri Satya dan Dasa Dharma.
Misi :
1. Mengamalkan Pancasila, Trisatya dan Dasadharma
2. Meningkatkan kedisiplinan , ketertiban dan keaktifan
3. Membina tali persaudaraan dan menjaga komunikasi di dalam maupun di luar organisasi.
Pendaftaran dan seleksi serta pelatihan LDK telah dilaksanakan sesuai jadwal yang tertera pada program kerja .
program kerja
Latihan Dasar Kepemimpinan (disingkat LDK) atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (disingkat LDKS) adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas (untuk LDK tingkat sekolah menengah). Pelatihan dasar yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepemimpinan kepada Pengurus OSIS baru yang nantinya akan menjadi pemimpin dari seluruh kesatuan OSIS dari sekolah yang bersangkutan.
LDK biasanya diberikan dalam 2 bagian yaitu LDK Fisik dan LDK Mental. Pemberian materi dari kedua jenis LDK ini biasanya diberikan di waktu dan tempat yang berbeda. Untuk LDK Mental, yang menjadi pemberi materi bukanlah lagi para Pengurus OSIS lama melainkan Dewan Guru, Pembina OSIS, Kepala Sekolah serta Guru Psikologi dan Konseling dari sekolah yang bersangkutan, atau bisa juga dengan cara menyewa dari suatu Lembaga Psikologi Independen. LDK Fisik biasanya diberikan di sekolah dalam waktu 3-5 Hari penuh, sedangkan LDK Mental biasanya diberikan di luar kota dalam waktu 2-4 hari.
Materi
LDK Fisik
Untuk LDK Fisik pada umumnya, materi yang diberikan secara garis besar ialah dalam bentuk PBB / Pelatihan Baris Berbaris. PBB ini meliputi beberapa hal seperti:
- Baris Berbaris dasar:
- Hadap Kanan,
- Hadap Kiri,
- Balik Kanan,
- Hadap Serong Kanan,
- Hadap Serong Kiri,
- Jalan Ditempat,
- Langkah Tegap Maju, dan
- Meluruskan Barisan.
- Baris Berbaris Tingkat Menengah:
- Perpaduan antara Langkah Tegap Maju dengan Balik Kanan serta keempat jenis hadap-hadapan,
- Perpaduan antara Jalan Ditempat dengan Balik Kanan serta keempat jenis hadap-hadapan, dan
- Buka - Tutup Barisan.
- Baris Berbaris Tingkat Tinggi:
- Langkah Tegap Maju beregu,
- Haluan Kanan beregu,
- Haluan Kiri beregu,
- Belok Kanan beregu, dan
- Perpaduan antara Langkah Tegap Maju, Balik Kanan, keempat jenis hadap-hadapan, dan Jalan Ditempat.
- Ujian Akhir: Perpaduan Keseluruhan Materi PBB.
Dalam LDK Fisik ini peserta dituntut untuk memiliki kedisplinan yang tinggi, terlebih selama mengikuti 3-5 hari LDK. Beberapa peraturan yang pada umumnya diterapkan dalam LDK ialah:
- Selama pelaksanaan LDK, peserta harus hadir di tempat LDK tepat waktu,
- Kebersamaan ialah hal yang amat diperhatikan selama pelaksanaan LDK. Jika ada 1 peserta saja yang tidak membawa air minum, saputangan, topi, ataupun atribut-atribut lainnya yang telah ditetapkan, maka seluruh pesertalah yang akan menanggung hukumannya,
- Setiap peserta wajib mematuhi seluruh peraturan dan perintah yang diberikan oleh tim pemberi LDK. Jika tidak, maka kepadanya akan diberikan hukuman, dan
- Kebersamaan juga diterapkan apabila ada salah satu peserta LDK yang melakukan kesalahan
Hukuman dalam LDK Fisik biasanya berupa push-up untuk pria atau squat jump untuk wanita. Jumlahnya tergantung perintah dari pemberi LDK.
LDK Mental
Untuk LDK Mental pada umumnya dilaksanakan sekitar 1-2/3 hari saja, materi yang diberikan secara garis besar ialah dalam bentuk Penyuluhan Mental Kepemimpinan. Kegiatan yang biasa dilakukan dalam LDK Mental adalah:
Outbond / Kegiatan Alam, seperti:
Permainan-permainan yang memiliki nilai kepemimpinan, seperti:
- Memasukkan paku dalam botol dengan mata tertutup. Salah seorang yang lain memberikan aba-aba agar paku tersebut masuk. Dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis segala macam kemungkinan dan kemampuan untuk memerintah secara hati-hati dan terpertimbangkan agar bisa mencapai goal dari permainan ini yaitu memasukkan paku dalam botol
- Bisik berantai. Dibutuhkan kemampuan sebagai pendengar sekaligus penyampai pesan yang baik agar dapat menyampaikan pesan yang benar dari awal hingga akhir.
Pemberian materi kepemimpinan yang dibagi dalam beberapa sessi, seperti:
- Sesi Kepemimpinan: Penyuluhan mengenai karakter pemimpin yang benar.
- Sesi Komunikasi: Penyuluhan mengenai cara-cara berkomunikasi yang benar sebagai layaknya seorang pemimpin.
- Sesi Problem Solving / Challange - Proses manajemen konflik: Penyuluhan mengenai cara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara efektif dan benar.
- Sesi Dinamika Kelompok: Berupa permainan.
- Sesi Agama: Penyuluhan mengenai tentang agama
Manfaatkanlah 5 Perkara
Sebelum
Datang 5 Perkara
Mengutip dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara : 1.
Waktu mudamu sebelum datang masa tuamu, 2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu
sakitmu, 3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, 4. Masa luangmu sebelum
datang masa sibukmu, 5. Hidupmu sebelum datang matimu.”
Zafran menjabarkan masing-masing perkara tersebut. Pertama,
Waktu mudamu sebelum datang masa tuamu. Masa muda adalah saat yang sangat
produktif karena energi seseorang melimpah ruah. Potensinya untuk melakukan
sesuatu yang sangat besar akan terjadi.
Kedua, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
“Masa sehat kadang dirasa biasa saja, namun ketika kita
terbaring di rumah sakit berada dalam ruang yang tidak besar baru terasa betapa
berharganya sehat. Oleh karena itu Rasulullah Saw telah mengingatkan agar
memanfaatkan masa-masa sehat dengan melakukan kegiatan yang positif dan
produktif.
Ketiga, Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu. Saat seseorang
sedang berada dalam kelapangan rezeki, maka manfaatkanlah untuk kebaikan,
sesungguhnya di dalam kekayaan kita ada hak-hak kaum duafa, maka tunaikanlah
hak orang-orang miskin. Dalam Islam kekayaan merupakan ujian disamping juga
amanah.
Keempat, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
“Menggunakan waktu luang sebelum menjadi sangat sibuk. Hendaknya
kita bisa mengatur dan memanfaatkan waktu seperti membaca buku, bersilaturahmi,
berolahraga dan kegiatan lain yang bersifat positif.
Kelima, Hidupmu sebelum datang matimu. Semasa hidup gunakanlah
langkah investasi untuk akhirat karena ketika ajal sudah dekat, di leher tiada
berguna menyesal. Hidup dan mati merupakan ujian dari Allah.
Sabar
Sabar (bahasa Arab: sabr) adalah
suatu menahan emosi dan keinginan,
serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.[1] Sabar merupakan kemampuan
mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai
tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.[2] Semakin tinggi tingkat kesabaran
yang dimiliki seseorang maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala
macam masalah yang terjadi dalam kehidupan.[2] Sabar juga sering dikaitkan
dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.[2]
Dalam sebuah pernyataan pendek,
dikatakan bahwa sabar itu "...seperti namanya, adalah sesuatu yang pahit
dirasakan, tetapi hasilnya lebih manis daripada madu."[3]
Pandangan agama Islam
Salah satu dalil tentang
kesabaran menurut Islam adalah dalam Qur'an, sungguh Allah Berfirman:
"Bersabarlah kalian. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar."[4] Dalil ini
menunjukkan bahwa sabar itu wajib. Dalam hal ini, seseorang menahan diri dari
segala ujian yang menimpanya dan itu dianggap berat olehnya; tapi dengan dia
menahan diri dengan jalan bersabar, maka dia menjauhkan dirinya dari kemarahan
terhadap segala yang menimpanya demi menjaga keimanannya.[3]
Keutamaan
Sabar (Al-Hilm)
Ketahuilah, bersabar
lebih utama daripada menahan marah. Sebab menahan marah berarti memaksa diri
untuk bersabar—dan inilah yang dibutuhkan oleh orang yang sedang berkobar
marahnya. Namun, apabila seseorang terbiasa menahan marah, marahnya tidak lagi
mudah berkobar. Apabila kembali berkobar, ia tidak lagi kesulitan untuk
memadamkannya. Itulah yang dinamakan al-biln kesabaran. Sifat ini adalah
indikasi kesempurnaan nalar seseorang dan tunduknya sifat marah pada nalar.[5]
Rasulullah Saw. bersabda,
"Carilah kedudukan yang tinggi di Sisi Allah." Para sahabat lantas
bertanya, "Bagaimana caranya, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab,
"Sambunglah silaturrahim dengan orang yang memutuskanmu, bersedekahlah
kepada orang yang tidak mau memberimu, dan bersabarlah terhadap orang yang
berlaku buruk kepadamu."17 Allah berfirman, Jadilah orang-orang rabani
(rabbäniyyin) (QS Ali 'Imran: 79). Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan rabbåniyyin adalah orang-orang alim yang penyabar. Allah juga berfirman,
Apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (yaitu hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Pengasih, dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan "salam"
(QS Al-Furqän [25]: 63). Mengenai ayat ini, diriwayatkan dari Hasan bahwa apabila
orang-orang penyabar diperlakukan dengan buruk, mereka tidak membalasnya dengan
keburukan. Mengenai firman Allah yang berbunyi, Adapun hamba-hamba Tuhan Yang
Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati ...
(QS Al-Furqan: 63), Atha' bin Abi Rabah mengatakan' mereka adalah orang-orang
yang penyabar.[5]
Ibnu Abi Hubaib
mengatakan, "Kata kahlan dalam Surah Ali lmran ayat 46 berarti orang yang
sangat penyabar. Allah berfirman, Apabila mereka bertemu dengan (orang-orang)
yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu
dengan menjaga kehormatan dirinya. Menurut Mujahid, maknanya adalah apabila
disakiti, mereka memaafkan dengan lapang dada. Rasulullah Saw. juga pernah
bersabda kepada seorang sahabat yang bernama Asyaj, "Wahai Asyaj,18
sesungguhnya di dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah dan
Rasul-Nya." Asyaj bertanya, "Demi ibu dan bapakku ya Rasulullah, dua
sifat apakah itu? Beliau menjawab, "Kesabaran dan kehati-hatian. "19
Dalam riwayat Abu Dawud terdapat tambahan, "Apakah dua sifat itu adalah
akhlak yang aku usahakan atau keduanya adalah dua akhlak yang telah Allah
tetapkan pada diriku?" Rasulullah menjawab, "Keduanya adalah dua
akhlak yang Allah tetapkan pada dirimu." Asyaj berkata, "Segala puji
hanya milik Allah yang telah menetapkan pada diriku dua sifat yang dicintai
oleh-Nya dan Rasul-Nya."[5]
Sayyidina Ali
karramallâhu wajhah wa radhiyallâhu 'anhu mengatakan, "Kebaikan bukanlah
banyaknya harta dan anakmu. Akan tetapi, kebaikan adalah apabila melimpah
ilmumu, melimpah kesabaranmu, dan engkau tidak membanggakan ibadahmu kepada
orang lain; apabila engkau berbuat baik, engkau memuji Allah; dan apabila
engkau berbuat salah, engkau meminta ampun kepadaNya." Uktsum bin Shaifi
mengatakan, "Penopang akal adalah kesabaran; pengumpul segala kebaikan
juga kesabaran."
Ali karramallâhu wajhah
juga mengatakan, "Ganjaran pertama yang diberikan kepada orang sabar atas
kesabarannya adalah semua orang menjadi penolongnya atas (perilaku) orang-orang
bodoh." Sebagian orang mengatakan, "Aku pernah mencaci seseorang dari
Basrah. Tetapi orang itu justru berbuat baik kepadaku, lalu menjadikanku
pembantunya selama beberapa waktu."[5]
Arabah bin Aus pernah
ditanya, "Bagaimana engkau memimpin kaummu?" Arabah menjawab,
"Aku berlaku sabar kepada orang yang bodoh, berlaku dermawan kepada orang
yang dan berusaha memenuhi semua kebutuhan mereka. Siapa yang berlaku
sepertiku, maka ia sepadan denganku. Siapa yang berbuat lebih baik, ia lebih
utama daripada aku. Dan siapa yang berbuat lebih buruk berarti aku lebih baik daripada
dia." Pernah ada seseorang mencaci Ibnu Abbas r.a. Ketika orang itu sudah
selesai mencaci, Ibnu Abbas berkata (kepada pembantunya), "Wahai Ikrimah.
Apakah orang itu (yang mencaci) memerlukan sesuatu yang bisa kita bantu?"
Orang itu langsung menundukkan kepala menanggung malu. Ali bin Husain bin Ali
pun pernah dicaci orang. Ali bin Husain lantas memberikan baju hitam yang
dipakainya kepada orang itu dan ia memerintahkan agar orang itu diberi uang
sebesar seribu dirham. Sebagian orang mengatakan, "Terkumpul pada diri
beliau (Ali bin Husain) lima hal, yaitu bersabar, tidak mengganggu orang,
menyelamatkan orang dari hal-hal yang menjauhkannya dari Allah,
menghantarkannya untuk menyesal dan bertobat, dan berbaliknya ia dari mencaci
menjadi memuji. Semua itu ia beli dengan sedikit dunia."[5]
Seseorang pernah mengadu
kepada Ja'far bin Muhammad, "Aku mempunyai perselisihan dengan suatu kaum.
Aku sebenarnya ingin meninggalkan perselisihan itu, tetapi aku khawatir
dikatakan bahwa tindakanku adalah suatu kehinaan." Ja'far lalu mengatakall
"Sesungguhnya orang yang hina adalah orang yang zalim. Nabi Isa a.s.
pernah melewati sekumpulan orang Yahudi• Mereka lantas berkata tidak baik kepadanya,
tetapi ia membalasnya dengan perkataan yang baik. Nabi Isa pun ditanya,
"Mereka mengatakan hal-hal yang buruk kepadamu, tetapi engkau mengatakan
yang baik-baik kepada mereka!?" Nabi Isa menjelaskan, "SetiaP orang
mengeluarkan apa yang dimilikinya." Seorang lelaki memukul kul kaki
seorang bijak dan membuatnya terluka, tetapi orang bijak itu tidak marah. Ada
yang bertanya tentang sikapnya itu. Lantas ia menjelaskan, "Aku
menganggapnya sebagai batu dan aku tersandung dia. Lalu, aku membuang
kemarahanku."[5]
Ketahuilah. Penggunjingan
tidak boleh dibalas dengan penggunjingan; tindakan memata-matai juga tidak
diboleh dibalas dengan memata-matai; penghinaan pun tidak boleh dibalas dengan
penghinaan. Yang boleh dibalas secara sepadan hanyalah soal qisas dan
utang-piutang, tetapi sesuai dengan ketentuan syariat. Rasulullah Saw.
bersabda, "Apabila seseorang membuka aib yang ada pada dirinya."[5]
IKLAS
Pepatah yang mengatakan bahwa hidup tidak mudah, sepertinya memang
benar adanya. Di mana berbagai masalah hidup selalu datang dan menjadi ujian
bagi setiap orang. Tidak jarang, masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup
terasa berat dan sulit dilalui. Hal ini pun sering kali menjadi sumber stres
yang bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental bagi seseorang.
Dalam
hal ini, kesabaran juga hal penting yang perlu ditanamkan dalam hati selama
menghadapi cobaan hidup. Selain itu, dalam Islam umat muslim diajarkan untuk
melatih keikhlasan dalam
menemui beragam ujian hidup. Bahkan, sekali pun ujian tersebut terasa berat
atau sulit untuk dilalui.
Bukan hanya saat menghadapi cobaan, ikhlas juga perlu diterapkan
dalam berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Pengertian ikhlas dipahami sebagai
suatu ketulusan hati. Apabila seseorang mengerjakan sesuatu dengan hati yang
tulus tanpa mengharapkan suatu hal lain, maka itu bisa disebut sebagai
keikhlasan.
Selain
itu, terdapat beberapa tanda dari sikap ikhlas yang perlu dipahami. Tanda-tanda
ini bisa menjadi pedoman Anda dalam mengukur kualitas diri, apakah Anda sudah
mampu menerapkan sikap ikhlas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Selain
itu, ada pula tingkatan dalam ikhlas yang tak kalah penting untuk dipahami.
Pengertian
Ikhlas dan Ciri-cirinya
Seperti
disebutkan sebelumnya, pengertian ikhlas adalah suatu niat murni dan tulus di
mana dalam mengerjakan segala sesuatu tidak lain untuk mendekatkan diri kepada
Allah. Menurut ilmu tasawuf, ikhlas juga dipahami sebagai pengunggalan dari Al
Haqq, di mana mengarahkan segala sesuatu untuk orientasi ketaatan, semata-mata
hanya karena Allah.
Pengertian ikhlas juga disebut sebagai rahasia
antara Allah dan hambanya, bahkan tidak ada malaikat yang mengetahui dan
mencatatnya, tidak ada syetan yang mengetahui dan merusaknya, tidak ada pula
hawa nafsu yang mengetahui lalu menyondongkan ke hal lain yang buruk.
Seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebelumnya, ketika itu
Nabi Muhammad bertanya kepada Malaikat Jibril, apa yang dimaksud dengan ikhlas.
Lalu Malaikat Jibril pun bertanya pada Tuhan, dan menjawab pertanyaan
Rasulullah, bahwa ikhlas adalah rahasia Allah yang ditempatkan di hati setiap
hamba-hamba yang dicintai-Nya.
Dalam
hal ini, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mempunyai
keikhlasan dalam hatinya. Ciri pertama, orang yang ikhlas adalah orang yang
menganggap pujian dan celaan adalah hal yang sama.
Ciri
kedua, orang yang ikhlas adalah ia yang melupakan pekerjaan baiknya kepada
orang lain, atau tidak mengingat-ingat hal baik yang telah dilakukan. Terakhir,
orang ikhlas termasuk jika ia lupa bahwa hal baik yang dilakukannya akan
memperoleh pahala di akhirat.
Tingkatan
Ikhlas
Setelah
memahami pengertian ikhlas dan ciri-cirinya, terdapat tiga tingkatan dalam
ikhlas yang tak kalah penting untuk diketahui. Seperti diketahui bahwa ikhlas
menjadi syarat diterimanya amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang mukmin di
sisi Allah.
Tingkatan pertama dalam ikhlas, atau tingkatan ikhlas terendah
adalah ketika orang beribadah karena Allah namun memiliki harapan untuk
mendapat imbalan duniawi dengan ibadah yang dilakukan tersebut. Misalnya,
seseorang rajin menunaikan sholat dhuha dengan harapan agar mendapatkan kemudahan
rejeki.
Hal
ini masih dianggap sebagai ibadah yang ikhlas namun, merupakan golongan ikhlas
paling rendah. Sah-sah saja jika seseorang melakukan ibadah seperti contoh di
atas. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia masih memiliki hasrat dan
keinginan duniawi, dan diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk memanjatkan
keinginan tersebut pada Allah.
Selanjutnya,
pengertian ikhlas tingkatan kedua yaitu orang yang melakukan amal ibadah karena
Allah namun masih memiliki keinginan agar ibadahnya kelak bisa mendapatkan
pahala besar dari Allah. Atau dia beribadah dengan harapan agar kelak di hari
kiamat ia termasuk orang yang terselamatkan dan terlindungi dari berbagai
bencana dan kerusakan yang mengerikan.
Terakhir,
ikhlas tingkatan paling tinggi adalah ketika seseorang melakukan amal ibadah
tanpa adanya keinginan, dan hanya ingin melakukannya semata-mata karena Allah.
Bahwa ia melakukan ibadah sebagai upaya untuk melakukan perintah yang diberikan
oleh Allah, bukan untuk mencari pujian, harta, kecintaan, dan lain sebagainya.
Sikap
tulus ini sangat murni seperti segelas air putih, bening dan bersih tanpa
tercampur oleh hal apapun. Tentu bukan suatu hal yang mudah, namun jika seorang
mukmin mampu melakukan hal ini, maka termasuk golongan orang yang sungguh dekat
dengan pertolongan Allah. Bukan hanya itu, orang yang memiliki hati yang ikhlas
dan tulus juga termasuk orang-orang yang dicintai Allah.




.jpeg)


.jpeg)

Comments
Post a Comment